Pada suatu waktu yang indah dipenuhi dengan kebahagiaan dalam sebuah keluarga, saat itu satu kampung di daerah si udin bertempat tinggal bersama orang tua dan saudara-saudaranya sedang mengadakan kerja bakti. Dikala yang lainnya sibuk dengan pekerjaannya, udin malah asyik melamun seorang diri di kamarnya. Saat kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar, satu keluarga itu mengakhiri kerja baktinya dengan membersihkan rumah terlebih dahulu. Sesampainya di rumah, Ibu bergegas ke atas menuju kamar si udin untuk menyuruhnya bersih-bersih halaman depan yang masih dipenuhi dengan dedaunan yang baru saja berguguran."Udin..., ini anak malah diem-dieman aja di kamar. Ayo bantu bapak sana bersihin kebun!!', dengan nada yang tegas ibu memerintah si udin. Lalu udin pun beranjak keluar dari kamarnya menuju ke halaman depan rumah. Sesampainya di depan rumah dan melihat keadaan kebun sudah terlihat rapi, udin pun kembali melamun sambil duduk santai di kursi teras rumah. Saat ibu ke depan rumah ingin mengamati apa saja yang sudah dilakukan si udin selama di depanrumah, dengan penuh keheranan ibu mulai jengkel dengan sikap udin yang begitu malas,"ya ampun udin..., dari tadi ibu nyuruh kamu bantuin bapak kok malah enak-enakan duduk santai di sini, emangnya pekerjaanmu sudah dikerjakan?" tanya sang ibu. Dengan santainya si udin menjawab,"Khan udah bersih bu kebunnya? Terus udin harus ngapain lagi coba?". Dengan kesal ibu membalas jawaban udin,'hhuuhh...nih anak!!! Ya sudah, sekarang kamu bikin pisang goreng sana buat cemilan kita semua, soalnya kita pengen ngumpul bersama di ruang santai"."Iya, bu.." balas udin. Tak lama kemudian, pisang goreng telah siap untuk dihidangkan. Setelah memberikan pisang goreng tersebut, udin bergegas untuk menuju ke kamarnya dan melanjutkan kegiatan rutinnya yaitu melamun. Sesampainya di kamar dan hendak bersantai di kasur, tiba-tiba ibu memanggil, "Udin....". Dengan penuh kekesalan udin menjawab, "iyaa...". Lalu udin langsung keluar dari kamar dengan cepat,"ada apa,bu?" tanya si udin kepada ibunya. Lalu ibunya menyuruh udin membuatkan kopi untuk ayahnya. Dengan cepatnya udin membuat kopi dan saat itu juga langsung diberikan kepada ayahnya. Setelah itu, udin kembali ke kamarnya dan melanjutkan kembali ngelamunnya. Tak lama udin melamun, tiba-tiba saja ibu memanggilnya kembali."Din, tolong cuciin piring dan semua yg ada di meja itu ya?", perintah sang ibu. Setelah perintah ibu diselesaikan dengan sempurna, udin kembali lagi ke kamarnya untuk melanjutkan khayalannya yang sempat terputus. Lagi-lagi ada saja yang menggangu kesenangan si udin saat melamun. Lalu udin tak menghiraukan siapapun yang memanggilnya, dengan spontan udin mempunyai ide agar tidak lagi disuruh-suruh oleh siapapun. Keesokan harinya, si udin mendatangi sebuah toko baju yang menyediakan berbagai macam kostum yang dibuat persis seperti badan binatang. Diambillah kostum berbentuk tikus. Setelah kegiatan jual beli sudah terlaksana, udin segera kembali ke rumah dan mencoba kostum yang sudah ia beli. Setelah sesampainya di kamar, udin mencoba memperagakan gerakan tikus. Kemudian setelah udin berhasil memperagakan gerakan tikus dengan sempurna, lalu dia bergegas ke dapur untuk mencoba membuktikan bahwa si udin telah berhasil menyamar dirinya menjadi seekor tikus. Sekian lamanya udin mondar-mandir di daerah ruangan dapur tapi tak seorangpun yang menghampiri dapur tersebut. Tiba-tiba datanglah seseorang yang hendak menuju ke dapur. Lalu udin segera bersembunyi, tanpa disadarinya belum mendapatkan tempat persembunyian yang aman udin mendengar suara teriakan orang tersebut seraya berlari mencari sapu atau sebuah alat pukul yang bisa dipakai untuk memukul binatang raksasa yang mengerikan di dalam dapur. Setelah didapstkannya sapu itu, lalu orang tersebut kembali lagi ke dapur dengan cepat untuk segera memukul binatang tersebut. Disaat pencarian masih dilakukan, tiba-tiba bapak datang dan bertanya, :Kenapa sih jerit-jerit di dapur tadi?", lalu ibu yang masih saja mencari binatang tersebut menjawab, "Ibu tadi lihat ada binatang raksasa yang mengerikan, pak". Setelah pembicaraan itu berlangsung cukup lama, bapak pun ikut membantu ibu mencari binatang tersebut. Lalu tiba-tiba bapak sedikit penasaran dengan benda raksasa yang berbulu hitam itu dan mendkatlah bapak menuju ke tempat benda tersebut berada. Tak lama dari waktu bapak melangkah, tiba-tiba udin menghindar dan melarikan diri keluar dari dapur. Bapak pun berteriak, "Itu bu, bapak melihatnya juga". Setelah mengejarnya hingga ke taman depan rumah, saat sesampainya di depan rumah, ibu dan bapak mendengar ada suara tabarakan pertanda kecelakaan terjadi di depan rumah. Setelah itu bapak dan ibu segera menolong orang yang tertabrak tersebut. Kemudian sebelum menolongnya, bapak dan ibu melihat seseorang tersebut memakai kostum binatang yang mirip dengan binatang yang baru saja dilihat mereka berdua. Setelah itu bapak dan ibu segera membuka topeng yang menutup wajah orang tersebut. Pada waktu selesai di buka dan dilihatnya orang tersebut adalah si udin.Tanpa berpikir panjang lagi, ibu segera menelepon ambulan agar segera dibawnya ke rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit dan selesai dirawat, udin dimarahin oleh kedua orang tuanya atasa kesalahannya sendiri.
No comments:
Post a Comment